Syukurlah dapat!
Aku menghela nafasku dengan sangat kuat.
Handphone gadis itu hampir saja pecah lagi kalau saja aku
tidak menangkap handphone nya itu.
Kali ini ku pandangi seluruh badan nya yang sedang tidur
pulas. Jari-jarinya yang tadi memegang erat handphone itu sekarang sudah mulai
memiliki celah.
Rambut, wajahnya yang tertutupi rambut, tangan, hingga
kakinya.
Aku bertanya pada diri sendiri
Gadis ini sama sekali tidak ingin menjadi seperti wanita di
luar sana kah?
Terlebih lagi saat aku melihat sekeliling kamarnya.
Kalian ingat kan bagaimana kondisi kamarnya saat aku pertama
kali bercerita?
Iya!
Kotor, sampah makanan dimana-mana. Piring dan gelas yang ia
gunakan pun masih ada disini.
Dan juga, bau keputus asaan.
Sekarang handphone nya ada ditangan ku, aku penasaran
menunggu siapa kah dia sampai bisa ketiduran begini.
Terlihat notifikasi pesan yang belum terbuka di
handphonenya.
Hanya saja…..
Arrrrrrgh!
Kenapa handphone ini menggunakan password?
Apakah setiap malam
dia menunggu laki-laki tinggi itu membalas pesan nya?
Melupakan rasa ngantuk
demi membalas dan menunggu seorang teman, ku rasa ia sedang jatuh cinta.