Jumat, 13 Juni 2014

Gadis Kecil, lagi?

Gadis kecil itu kembali......
"Selamat pagi!" Teriak gadis kecil itu dari kasur nya yang menghadap sebuah kaca besar. Sangat berantakan, sisa makanan dan minuman semalam masih terlihat jelas berceceran dilantai bahkan kasur nya. Rambutnya berantakan, muka nya pucat, terlebih lagi mata nya berkantung dan hitam. Mata panda, sebutan ku untuk nya. Siklus tidurnya sangat berantakan semenjak dia sakit.
Ia berjalan malas ke kamar mandi, masih sama seperti kemarin.. Langkah nya aneh dan tak seperti orang normal lain nya. Kaki kiri nya tak dapat di tekuk saat berjalan, dia harus menyeret kaki kiri nya karna tulang paha nya saat ini belum menyambung.
9 bulan yang lalu, dia kecelakaan bersama mantan kekasihnya. Kaki dan tulang bahu nya patah, kekasih nya pun pergi bersama wanita baru. Sakit memang, ibarat tertimpa tangga dan terjatuh lagi mengenai sebuah paku. Ah tapi sepertinya si mata panda itu sudah terlihat baik-baik saja menurutku. Dia tidak terlalu hanyut oleh kondisinya.
"Lupakan aku~ kembali padanya~ aku bukan siapa-siapa untukmu........" Gadis kecil itu terlalu handal saat bernyanyi dikamar mandi  bahkan sampho nya pun ia jadi kan Mic untuk bernyanyi. Haha gadis ini selalu terlihat bodoh.
Gadis itu keluar dari kamar mandi dengan handuknya. "Mataku.... ahhhh!" Keluhnya saat ia berkaca membuat ku tertawa. Setiap hari ia selalu mengeluh tentang kantung matanya yang mulai menghitam karna jadwal tidurnya yang semakin berantakan. Tahun ini dia mendapat cuti dari sekolah nya, itu sebabnya dia bebas mengatur jadwal nya; dia lupa akan kesehatan yang akan rusak oleh jadwal tidurnya?
Ia memasuki ruang kotor; kamar nya. Ah benar-benar tidak ada niatkah untuk membenahi ruangan ini? Gadis kecil pemalas! Aku membenci semua sifatnya buruknya, tapi aku tidak mengerti kenapa aku terus menceritakan nya. Rambut nya terurai basah, ia mencoba mengikat rambut nya sambil menghadap kaca. Terlihat jelas sisa rambut-rambut tipis yang masih terurai di lehernya yang jenjang itu. Terlihat sangat kurus. Tulang nya menonjol jelas, benak ku semakin keras mengatakan bahwa dia butuh seseorang untuk membantu mengurusi hidupnya. Bahkan mungkin hatinya.
Nikmati hari-mu pororo mungil bermata panda, mulailah jaga pola tidur dan makan mu! Ah salam dariku, pengamat hidupmu :)
Share:

Gadis kecil

Hujan semakin deras dan suara tangisan gadis itu pun menjadi terdengar sedikit samar.
"Setidak nya aku tidak akan menyusahkan orang dengan kondisi seperti ini" suara nya terisak.
Gadis kecil itu tidak berbeda dari gadis lain sebelum kejadian beberapa bulan silam. Semenjak itu, dia lebih memilih untuk tidak bertemu siapapun dan didorong oleh kondisi yang tidak memungkinkan untuk berjalan keluar dari rumahnya.

"Kurasa, akan lebih baik jika saat itu aku berakhir saja" keluhnya tiap hari, bahkan tiap waktu.
Gadis itu selalu merasa hidupnya seaakan tidak layak lagi semenjak kejadian itu. Kecelakaan itu cukup merusak fisik, mental, bahkan keseharian nya.
Bagaimana tidak, gadis yang cukup dikenal karna prestasinya menari ini harus berhenti dengan cepat dimasa tinggi nya. Dia belum banyak menikmati hasil keringat nya selama latihan. Mungkin karna ini pula dia merasa hidupnya semakin tidak berguna.

Bagaimana dengan orang tuanya? Ah, mereka terlalu hebat untuk bersandiwara didepan gadis itu. Menjalankan sebuah drama dibalik senyum dan kecupan palsu itu, mereka lakukan agar penonton; gadis kecil merasa bahwa tidak ada yang terjadi. Tapi menurutku, gadis kecil itu tidak terlalu bodoh untuk menafsirkan apa maksud dari senyum bahkan kecupan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Dia sudah cukup pintar untuk dapat merasakan ada atau tidaknya sebuah kehangatan disisinya.

"Aku benci setiap orang yang menatap ku aneh, bahkan mereka berbisik kecil sambil menatap ku" gadis itu selalu memasang wajah marah dan memerah karna menahan emosi yang bercampur malu, bahkan juga sakit karna menemui orang yang selalu, dan terus menerus memperlakukan nya di tempat umum seperti itu.
Setiap orang, atau mungkin juga hampir semua orang yang bertemu nya tidak pernah tidak melewatkan mata untuk melihat gadis kecil itu berjalan dengan keadaan yang sedikit aneh. Bahkan, sekolah nya terhenti sementara hanya karna itu. Ya, semua karna kejadian beberapa bulan silam itu.

Setidaknya, gadis itu ingin lebih di istimewakan tanpa rasa kasihan. Selamat datang, gadis kecil. Kau dah hidupmu pernah lebih baik dari ini, tenanglah :)

Share:

Minggu, 01 Juni 2014

Tanpa alasan, batasan, balasan.

Burung kecil itu bebas melakukan apa yang dia suka.
Dia juga bebas mau terbang ke sangkar mana saja yang ingin dia singgahi. 
Atau bahkan, dia membiarkan seseorang masuk ke sangkar miliknya sendiri? Silahkan saja.

Burung kecil itu berhak membenahi diri, atau bahkan memperbaiki sayapnya untuk beranjak pergi dari orang bodoh; seperti aku.

Dia berkuasa, atas sangkarnya.

Namun, biarkan aku meminta satu hal.
Beri aku sedikit ruang saja didalam sangkar kecilnya--untuk mencintai tanpa batasan, tanpa alasan, bahkan tanpa balasan.

Share: